tarian jemari


Dua Aglao Hasil BK

Legacy, aglaonema Thailand yang tetap bertahan

Legasi

Legacy

Beberapa tahun silam, aglaonema Thailand membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang aduhai. Saat itu penggemar tanaman hias di Indonesia benar-benar terbuai dengan aglaoema, sehingga harga tanaman yang selangit pun tetap laris bak kacang goreng.

Legacy termasuk salah satu jenis aglao yang masuk ke Indonesia, waktu itu kisaran harganya 100 ribu/ daun, jauh di bawah Tiara, silangan lokal yang dibandrol 750 ribu perdaun [pernah mencapai 2,5 jt/ daun]. Harga maksimal legacy yang pernah saya ketahui 300 ribu/ daun, pada saat aglao sedang booming-boomingnya. Harga legacy relatif murah karena issue mass product di Thailand, sehingga harganya cenderung rasional, tidak begitu mahal meskipun kualitasnya oke banget.

Legacy memiliki struktur dan postur daunnya lebar serta kokoh, tulang daun cenderung dipenuhi warna merah, mengalahkan warna hijau dan kuning. Legacy juga cukup adaptif dengan lingkungan di Indonesia, tidak rewel dan mudah beranak.

Tahun lalu, ketika aglaonema terpuruk dihempas badai Anthurium, beberapa jenis aglaonema harganya menukik tajam, termasuk beberapa silangan lokal. Dan sampai saat ini susah untuk bangkit kembali, mungkin karena jumlahnya sudah banyak atau hobiis aglao semakin rasional menilai harga aglaonema. Adelia yang sempat menembus 500 ribu/ daun, saat ini dipasarkan dengan kisaran harga 100 ribu/ daun. Namun koreksi harga tidak berlaku buat legacy, yang saat ini harganya masih bertahan di kisaran 100-150 ribu/ daun.

Gambar di atas, merupakan salah satu legacy koleksi saya di rumah Jogja. Saya peroleh dari Bang Zai Medan seharga 350 ribu [4,5 daun]. Warna merahnya sudah keluar, lumayan bagus. Mudah-mudahan tanaman ini betah di Jogja dan berkembang biak menjadi banyak.

Teras Garden, bukan Bakul Kembang

TG
Teras Garden (klikc 2 enlarge)

TG
Adenium yg Berbunga (klick 2 enlarge)

TG
Seedlings Arabicum (klick 2 enlarge)

TG
Aglonema, sisa Laskar pajang (klick 2 enlarge)

TG
Anthurium, yg Lagi Naik Daun (klick 2 enlarge)

Silaturahmi Membawa (pulang) Aglao

Kamis, 8 November 2007, saya janjian dengan Slamet Arifin (Slamfin) untuk datang ke rumah Pak Heriyanto sehabis kursus SCAL. Jam 16.30 saya dijemput Slamfin di Wisma Kirana B2, dan berdua naik scorpionya.

Kami sempat mencari-cari rumah Pak Heriyanto, ancar-ancarnya cuma samping rumah makan Rindu Alam. Jam 17.00 kami sampai rumahnya, dan disambut dengan hangat. Rumah Pak Heriyanto cukup megah, dan asri berpadu dengan koleksi tanamannya. Di depan rumah ada beberapa graftingan adenium kelas A yang baru sampai.

Kami bertiga kemudian saling bercerita, mengenai tanaman, pekerjaan, keluarga dsb sambil ditemani segelas sirup dan kue-kue lebaran. Kami kemudian diajak melihat koleksi aglao Pak Heriyanto yang ada di rumah belakang……… wow keren euy. Rata-rata aglaonya dah berumpun, ratusan jumlahnya, ada hengheng, king of siam, lady valentin dsb. Kami diambilkan king of siam dan hengheng sebagai oleh-oleh.

Hengheng
Hengheng dan KOS (klick 2 enlarge)

Jam enam kurang seperempat kami berdua pamit, karena Slamfin mau ke masjid Ushuluddin. Meskipun hanya sekitar satu jam kami di rumah Pak Heriyanto, terasa benar keakraban diantara kami yang baru pertama kali berjumpa. Kami membawa pulang oleh-oleh Hengheng dan King of Siam indukan, meskipun pas datang kami hanya membawa seedlings PNW, Lop Buri dan Sing Buri.

Hengheng
Hengheng(klick 2 enlarge)

Terima kasih Pak Heriyanto, atas keramahtamahan dan oleh-olehnya. Hopefully kalau saya kursus di Duri akan mampir lagi. Hengheng-nya mudah-mudahan kerasan di Minas dan King of Siamnya kerasan di Antara.

salam,

sul

Saat Zahra-ku Tiba

Minggu ini kami saya kembali mendapat kiriman adenium 15K dari Mas Angga. Saya nitip ke Mas angga sejak sebelum lebaran. Karena lalu lintas paket yang tinggi di hari-hari lebaran dan kesibukan pribadi Mas Angga, sehingga pesanan kami baru bisa dikirim minggu kemarin.

Kami -saya dan teman penggemar adenium di Minas- meminta tolong Mas Angga untuk membelikan adenium 15K sebanyak 40 batang. Pesanan saya pribadi cuma 7 batang yaitu zahra, helio, thai spider, my country, luna, matisa dan zeus untuk melengkapi koleksi di Minas.

Molasmania1
adenium 15K (klick 2 enlarge)

Pesanan kami sampai pada hari Kamis, saat saya sedang kursus spesifik core analysis di Duri. Saya kemudian minta tolong ke temans2 yang ikut memesan untuk mengambilnya di rumah Bang Zainul di Rumbai. Bang Zainul merupakan technical assistant di teamku, dan beliau tinggal di rumah HOP. Paket yang dikirim ke saya biasanya dialamatkan ke rumahnya agar dapat sampai lebih cepat.

Kamis malam paket sudah sampai di Minas, tanaman saya di handling oleh Bang Nov, senior engineernya Halliburton, sementara titipan teman2 yang lain langsung pada di repotting. Tanaman2 saya kemudian di potong daunnya untuk mengurangi penguapan.

molasmania 2
Memilih tanaman (klick 2 enlarge)

Sabtu sore, Bang Nov datang ke rumahku membawa adenium pesananku dan pesanannya. Disamping tujuh pesanan saya, dia sendiri pesan 5 batang, yaitu Ye Lo, Pluto, Doxon, Celona dan Kirin. Kami kemudian memilih masaing-masing tanaman kami.

Molasmania 3
Doxon 25K (klick 2 enlarge)

Doxon pesanan Bang Nov, ternyata memiliki bonggol yang relatif besar, dan batang atas yang relatif panjang. Bagi kami, membeli doxon itu seharga 25K bukan merupakan pilhan yang keliru, ataupun sekedar punya doxon dengan harga murah untuk mengobati “ngeces” kami, tetapi pilihan yang benar2 reasonable dan doable.

Molasmania 4
Repoting (klick 2 enlarge)

Kami kemudian merepotting tanaman kami masing-masing. Tanaman saya saya simpan di rumah, sedangkan tanaman Bang Nov dibawa pulang kembali ke Kenanga. Kami puas melihat kondisi koleksi baru kami yang dipesan melalui Mas Angga. Mudah-mudahan komunitas pecinta adenium di Minas semakin meningkat koleksinya, dan kualitasnya tentu saja.
Salam,
sul